Pages

Labels

Sunday 30 December 2012

Winter Season : Pemuda Muslim Dulu, Sekarang, dan yang akan Datang [Part 3]

"Seratus tahun setelah Indonesia merdeka, yaitu tahun 2045, Indonesia akan menjadi negara maju dan ekonomi kuat. Demokrasi yang kuat dan terdepan yang unggul," ungkap Presiden SBY di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (31/8/2012)
[sumber : detikfinance] 
Pernyataan Presiden Republik Indonesia tersebut tentu saja memberikan banyak sekali tanggapan dari masyarakat luas. Apakah benar Indonesia mampu menjadi negara maju dalam kurun waktu kurang lebih 30-an tahun lagi? Mengingat masih sangat banyak dan kompleksnya masalah yang terjadi di masyarakat yang sampai sekarang pun belum menemukan jalan keluar dan penyelesaiannya.

Namun sudah seharusnya kita selaku warga negara Indonesia, ikut meng-amin-i pernyataan presiden tersebut, dengan tak lupa selalu berusaha dan bekerja sama membangun negeri.

Ada satu hal yang menarik perhatian penulis ketika membaca pernyataan presiden tersebut. Jika benar Indonesia di masa yang akan datang menjadi negara maju, bagaimana dengan perkembangan kehidupan para pemuda muslimnya? Oleh karena itu penulis mencoba menganalisis bagaimana keadaan para pemuda muslim Indonesia, di masa yang akan datang, ketika Indonesia, sudah menjadi negara yang mapan, mandiri, dan maju.

Indonesia, sebagai negara dengan jumlah penganut Islam terbesar di dunia, tentu saja memiliki pemuda-pemuda muslim yang besar. Hal ini tentu saja langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara. Impian semua orang untuk mengantar Indonesia menuju gerbang negara maju tentu saja perlu peran para pemuda, selaku ujung tombak perjuangan bangsa.

Kategori negara maju memang beragam, wikipedia menjelaskan definisi negara maju sebagai negara yang dapat menikmati standar hidup yang relatif tinggi melalui teknologi tinggi dan ekonomi yang merata (sumber).

Pertanyaannya disini adalah, sesuai dengan topik yang sedang kita bahas, anggaplah Indonesia memang benar-benar menjadi negara maju--mari berandai-andai, dengan teknologi canggih dan standar hidup yang sudah memenuhi kriteria sebagai negara maju, bagaimanakah kehidupan para pemudanya?

Penulis mengambil contoh kehidupan para remaja di negara maju, yang tentu saja, seperti semua hal di dunia ini, memiliki sisi positif, dan sisi negatif. Sisi positifnya tentu saja dengan semakin canggihnya teknologi, akses mendapatkan informasi menjadi semakin mudah, hal ini menyebabkan para remaja tidak pernah ketinggalan informasi. Tak jarang bahwa pemudanya dapat melakukan banyak inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan sistem pendidikan yang semakin modern, maka para pelajar dan mahasiswa tentu dapat menuntut ilmu dengan lebih fokus. 

Namun perlu diperhatikan, dibalik itu semua, predikat sebagai negara maju tentu saja membuat pola pikir masyarakatnya menjadi lebih modern. Tentu saja ketika Indonesia menjadi negara yang maju, akan banyak sekali ancaman yang masuk ke dalam tubuh bangsa yang selalu mengintai kehidupan para pemudanya. Pemuda di masa depan dituntut untuk memiliki tidak hanya kecerdasan intelektual, namun juga kecerdasan emosional. Pemuda di negara maju harus bisa menempatkan diri sesuai keadaan, dan menyelesaikan masalah yang dihadapinya dengan lebih bijak. Tentu saja masalah hidup akan semakin kompleks seiring berkembangnya tatanan kehidupan suatu bangsa.

Pemuda, terutama pemuda muslim, harus tetap berpegang teguh terhadap ajaran agama mereka, jika nanti Indonesia sudah menjadi negara maju. Hal ini sangat membantu para pemuda, agar selalu dapat berjalan di jalur yang benar, dan tidak tergelincir dalam kubangan dosa. Ketika nanti Indonesia menjadi negara maju, sudah seharusnya kita tetap mempertahankan budaya asli masyarakat Indonesia, sopan santunnya, ramah tamahnya, dan itu semua bisa dipertahankan apabila pemudanya tetap mengedepankan budaya asli bangsa dalam pergaulan, nasional maupun internasional.

Tantangan bagi pemuda muslim untuk terus istiqomah, ketika Indonesia menjadi negara maju, tentulah semakin berat dan beragam. Pemuda muslim harus mempunyai ketegasan dalam memilih pergaulan mana yang harus dijalani, dan pergaulan mana yang harus ditinggal. Indonesia baru bisa menjadi negara maju, apabila setiap pemudanya memiliki keseimbangan antara kecerdasan intelektual, dan kecerdasan emosional. 

Oleh karena itu, mendengar pernyataan presiden SBY tersebut, kita selaku pemuda muslim, dan seluruh pemuda yang ada di tanah air, sudah sepantasnya terus semangat menghantarkan Indonesia ke depan pintu gerbang kemakmuran. Sudah sewajarnya kita selaku anak bangsa, selalu berbakti kepada negara, memberikan yang terbaik bagi bangsa, negara, dan agama. Ketika nanti Indonesia sudah menjadi negara maju, sudah seharusnya para pemudanya tetap mengutamakan budaya bangsa Indonesia, tanpa menjadikan budaya bangsa lain sebagai yang utama. Selain itu, yang paling penting adalah, tetap berpegang teguh kepada ajaran agama, karena agama yang pastinya dapat selalu menuntun para pemudanya agar tetap bisa berjalan lurus, tegap, dan seimbang.

Mari bersama-sama kita bangun bangsa ini, kita kalahkan semua negara di dunia, kita jadikan Indonesia nomor satu di semua bidang! Mari para pemuda! Mari bersatu, saling membantu untuk Indonesia yang lebih baik.

0 comments:

Post a Comment